Kemenag Sumsel Gencarkan Literasi Sadar Halal, Dorong UMKM Segera Sertifikasi Produk

Palembang – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Selatan memperkuat sosialisasi literasi sadar halal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah ini menjadi bagian dari upaya mempercepat pemahaman dan kepatuhan terhadap kewajiban sertifikasi halal yang akan berlaku penuh pada 2026.
Sekretaris Satgas Halal Sumsel, Yauza Effendi, menjelaskan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sertifikasi halal masih tergolong rendah. Padahal, menurutnya, konsumen saat ini semakin selektif dalam memeriksa kemasan, label halal, dan izin BPOM.
“Sertifikat halal kini menjadi kebutuhan mendesak bagi produsen maupun konsumen. Produk bersertifikat halal lebih dipercaya pasar dan bisa meningkatkan omzet UMKM,” ujar Yauza di Palembang, Minggu (12/10). Dikutip dari antaranews.com
Yauza menegaskan, percepatan sertifikasi halal merupakan amanat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal serta Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024, yang mewajibkan seluruh pelaku usaha memiliki sertifikat halal paling lambat pada 2026.
Ia menilai, kebijakan ini bukan sekadar regulasi administratif, tetapi juga bentuk perlindungan konsumen dan strategi untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar halal global.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Iqbal Romzi menambahkan bahwa pemerintah pusat terus menggencarkan program literasi sadar halal guna mempermudah pelaku UMKM memperoleh sertifikasi halal gratis hingga 2026.
“Target nasional mencapai satu juta sertifikat halal. Untuk Sumatera Selatan, ditetapkan sebanyak 19.000 sertifikat dan hingga kini sudah tercapai sekitar 15.000,” ungkapnya.
Iqbal juga menjelaskan bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) kini berada langsung di bawah Presiden dan tidak lagi melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Dengan posisi baru ini, sertifikat halal yang diterbitkan BPJPH memiliki kepastian hukum lebih kuat dan membuat produk UMKM lebih kompetitif, bahkan berpeluang menembus pasar ekspor,” ujarnya.