Inspirasi Bisnis

Dari 1 Ekor Jadi Ribuan: Kisah Sukses Peternak Sapi Berkat Digitalisasi

Digitalisasi Peternakan Sapi – Siapa sangka, dari satu ekor sapi bisa berkembang jadi ribuan hanya dalam hitungan tahun? Itulah yang terjadi ketika peternakan tradisional bertemu dengan kekuatan digital. Dulu, peternak hanya mengandalkan naluri dan pengalaman turun-temurun. Kini, teknologi mengubah cara mereka bekerja: mulai dari pencatatan kelahiran, manajemen pakan, hingga pemasaran bisa dilakukan cukup lewat gawai. Saya tertarik membongkar kisah-kisah inspiratif di balik revolusi digital di dunia peternakan sapi. Ternyata, bukan cuma peternakan besar yang merasakan manfaatnya—peternak kecil pun bisa naik kelas. Yuk, simak bagaimana digitalisasi mampu mengubah satu kandang sederhana menjadi ladang emas yang menguntungkan!

Siapa sangka dari satu ekor sapi bisa berkembang menjadi ribuan hanya dalam waktu empat tahun? Itulah kisah inspiratif Nanang Sugiarto, seorang pengusaha muda yang sukses membangun kerajaan peternakan modern berbasis digital bernama NusaQu. Di tengah keterbatasan modal dan tanpa latar belakang ilmu peternakan, Nanang membuktikan bahwa ketekunan, kolaborasi, dan inovasi digital bisa mengantarkan siapa saja menuju sukses.

Awal Mula Peternakan NusaQu

Petualangan Nanang di dunia peternakan sapi bermula dari sebuah kondisi yang tidak ideal. Pada masa pandemi COVID-19, beberapa usaha yang ia rintis sebelumnya mengalami penurunan. Dari pengusaha advertising hingga entertain, semuanya goyah. Ia bahkan sempat menjadi driver online demi bertahan hidup. Namun siapa sangka, titik balik hidupnya justru datang dari obrolan dengan tetangga tentang dunia peternakan sapi.

Dengan modal hanya Rp15 juta dan seekor sapi, Nanang mulai merintis usaha ternak secara konvensional. Dari awal yang serba terbatas, ia terus belajar, membersihkan kandang sendiri, memberi makan, dan memahami seluk-beluk jenis sapi seperti limosin, simental, hingga PO. Ia percaya, meski bukan dari latar belakang peternakan, rasa ingin tahu bisa menjadi bahan bakar utama untuk terus belajar dan berkembang.

Kolaborasi dan Digitalisasi: Kunci Lonjakan Pertumbuhan

Tahun 2022 menjadi momen penting dalam sejarah NusaQu. Nanang bertemu seorang sahabat yang paham dunia IT dan mengajaknya membangun sistem peternakan modern berbasis digital. Mereka berkolaborasi—Nanang mengelola operasional peternakan, sahabatnya menangani sisi teknologi. Dari sinilah digitalisasi peternakan sapi mulai dijalankan secara serius.

Sistem digital NusaQu memungkinkan konsumen memantau perkembangan hewan kurban secara real-time melalui website. Setiap sapi memiliki barcode yang bisa dipindai untuk melihat informasi lengkap—berat, usia, foto dari berbagai sisi, hingga riwayat perawatan. Bahkan, pengiriman pun bisa dilacak, lengkap dengan data sopir dan lokasi terkini. Semua ini membuat pengalaman berkurban jadi jauh lebih nyaman dan transparan bagi konsumen.

Skala Usaha yang Terus Tumbuh

Berkat sistem digital yang solid, peternakan NusaQu berkembang pesat. Dari 50 ekor sapi, mereka naik menjadi 250, lalu 500, dan pada tahun 2023 mencapai 1000 ekor. Tahun 2024 targetnya meningkat menjadi 1500 ekor sapi. Saat ini, NusaQu memiliki empat kandang utama yang tersebar di Kabupaten Bogor, dan dua tambahan lagi di Jember (Jawa Timur) serta Tabanan (Bali).

Nanang juga mengembangkan sistem kemitraan peternakan sapi, di mana masyarakat bisa menjadi mitra dengan menyediakan hewan, sementara NusaQu mengelola perawatan dan pemasarannya. Model ini membuat ekspansi menjadi lebih cepat dan efisien.

Keunggulan NusaQu Dibanding Peternakan Konvensional

Berikut beberapa keunggulan NusaQu yang menjadikannya unggul di industri ternak sapi, khususnya untuk hewan kurban:

  1. Digitalisasi Peternakan Sapi
    Semua data hewan terekam digital, dari pertumbuhan berat, jenis pakan, hingga jadwal pengiriman.
  2. Gratis Pengiriman dan Perawatan
    Konsumen tidak perlu memikirkan biaya kirim maupun perawatan hingga hari H kurban. Bahkan pakan pun disediakan saat pengiriman H-2.
  3. Kualitas Hewan Kurban Terjamin
    Semua hewan diperiksa sesuai syariat: sehat, tidak cacat, dan tidak buta. Jenis sapi yang tersedia sangat lengkap, mulai dari limosin, simental, brangus, PO, sapi Bali, hingga sapi Madura.
  4. Pola Pakan Kering Berkualitas
    NusaQu mengembangkan formulasi pakan kering yang mampu meningkatkan kualitas daging. Banyak konsumen yang melakukan repeat order karena puas dengan daging hasil ternak NusaQu.
  5. Program Tabungan Kurban
    Konsumen bisa mencicil kurban sejak jauh hari. Bahkan saat ini, NusaQu sudah memiliki konsumen untuk kurban tahun 2026.

Membangun Mimpi Lewat Manajemen yang Rapi

Menurut Nanang, semua orang bisa beternak. Namun tantangan sesungguhnya ada di manajemen: bagaimana mengatur biaya pakan, menjaga kesehatan ternak, dan memastikan pertumbuhan sesuai target. Di NusaQu, semuanya tercatat rapi, dan semua proses memiliki sistem, dari mulai pakan hingga laporan perkembangan bobot ternak.

“Nilai ekonomis dan bisnis dari peternakan sapi sangat besar,” ungkap Nanang. “Jika satu ekor sapi bisa bernilai hingga Rp70 juta, maka memiliki 1000 ekor berarti mengelola aset senilai puluhan miliar rupiah. Tapi tanpa manajemen dan sistem digital yang rapi, semuanya bisa berantakan.” Dikutip dari kanal youtube Naik Kelas.

Penutup: Peternakan Masa Depan Ada di Tangan Anak Muda

Kisah Nanang Sugiarto adalah bukti nyata bahwa peternakan sapi bisa menjadi usaha masa depan yang menjanjikan, terutama jika dikombinasikan dengan teknologi digital. Dari satu ekor sapi dan kerja keras tanpa henti, kini NusaQu berdiri sebagai salah satu peternakan sapi modern terbesar yang siap menyambut masa depan industri hewan kurban.

Ingin tahu lebih lanjut tentang NusaQu dan bagaimana kamu bisa ikut program kemitraan atau tabungan kurban? Kunjungi situs resmi mereka dan rasakan pengalaman beternak secara modern!

 

Kata Pencarianhttps://usahamuslim id/dari-1-ekor-jadi-ribuan-kisah-sukses-peternak-sapi-berkat-digitalisasi/#:~:text=Awal Mula Peternakan NusaQu untuk terus belajar dan berkembang
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button