Berita

Wilmar Padi Indonesia Bantu Petani Palembang Tingkatkan Produktivitas Lewat Pompanisasi

Palembang – PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) menyerahkan bantuan pompanisasi kepada kelompok tani di Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Bantuan ini merupakan bagian dari program kemitraan Farmer Engagement Program (FEP), sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan produktivitas petani.

Pompanisasi yang diberikan menjadi proyek percontohan dalam Program Naik Kelas, yang dirancang untuk mendorong petani berpindah dari tingkat dasar (basic) ke tingkat menengah (intermediate). Sistem ini diharapkan mampu memperbaiki pola tanam dan hasil panen petani di lahan marginal.

Mustakim, Ketua Kelompok Kemitraan FEP Desa Mekarsari, mengungkapkan bahwa bantuan tersebut sangat membantu memenuhi kebutuhan air di lahan pertanian mereka. Dengan ketersediaan air yang lebih baik, para petani kini bisa beralih dari metode tanam benih langsung (tabela) ke sistem tanam pindah, yang dinilai lebih sesuai dengan kondisi tanah di wilayah tersebut.

“Kami sangat optimis hasil panen akan meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas gabah kering panen (GKP). Ini tentu berdampak langsung pada pendapatan petani,” ujar Mustakim, Selasa (20/5/2025). Dikutip dari liputan6.com

Tak hanya itu, perubahan metode tanam juga memunculkan komunitas petani baru yang mayoritas anggotanya adalah perempuan. Komunitas ini diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga petani.

Tekan Risiko “Padi Senggol”

Mustakim juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi petani di lahan marginal, yakni fenomena yang mereka sebut “padi senggol”—bulir padi yang mudah rontok saat tertiup angin atau terkena sentuhan ringan. Akibatnya, potensi panen yang semestinya mencapai 80 karung GKP per hektare, sering kali menyusut drastis menjadi hanya 30 hingga 50 karung per hektare.

“Pendampingan agronomis dan sistem pengairan yang baik sangat dibutuhkan untuk menekan kehilangan panen ini,” tambahnya.

Komitmen WPI untuk Petani dan Swasembada Pangan

Wilmar melalui FEP telah membina kemitraan di lahan seluas 20 ribu hektare hingga Februari 2024, yang tersebar di 19 kabupaten di Jawa Timur, Banten, Lampung, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Imam Mustakim, mengapresiasi langkah WPI dan berharap kemitraan serupa diperluas ke wilayah lain. Ia menilai strategi tersebut efektif karena melibatkan tenaga agronomis untuk memberikan bimbingan praktik pertanian yang lebih baik kepada petani.

Sementara itu, Business Unit Head Wilmar Sumatera Bagian Selatan, Rachmadsyah, menyatakan bahwa program FEP merupakan perwujudan dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan.

“Kami ingin bisnis ini berdampak langsung kepada masyarakat, khususnya petani yang menjadi bagian penting dari rantai pasok kami. Ini juga mendukung upaya nasional untuk mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button