Berita

Wamenhaj Dorong Penguatan Ekosistem Ekonomi di Asrama Haji

Jakarta — Kementerian Agama melalui Wakil Menteri Agama Bidang Haji (Wamenhaj) terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi di lingkungan asrama haji. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan bagi calon jemaah sekaligus membuka peluang ekonomi produktif bagi masyarakat sekitar.

Wamenhaj menegaskan, asrama haji tidak hanya berfungsi sebagai tempat transit jemaah, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan strategi yang terencana, keberadaan asrama haji diyakini mampu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan warga, serta memperkuat layanan haji secara menyeluruh.

Potensi ekonomi yang dapat dikembangkan di kawasan asrama haji cukup beragam, mulai dari sektor kuliner, usaha cendera mata, jasa transportasi, hingga layanan berbasis digital yang mendukung pelaksanaan haji modern. Optimalisasi sektor-sektor tersebut diharapkan memberi manfaat ganda, baik bagi calon jemaah maupun masyarakat sekitar.

Perkuat Infrastruktur dan Kualitas Layanan

Sebagai langkah awal, Wamenhaj mendorong peningkatan kualitas pelayanan dan infrastruktur penunjang aktivitas ekonomi di asrama haji. Infrastruktur yang memadai, seperti ruang usaha bagi pedagang lokal, area promosi produk, serta akses internet, dinilai krusial untuk mendukung transaksi ekonomi, termasuk pembayaran digital.

Selain itu, peningkatan layanan juga dilakukan melalui pelatihan bagi pengelola asrama dan masyarakat sekitar. Materi pelatihan mencakup manajemen usaha, standar keamanan pangan, hingga strategi pemasaran modern agar peluang ekonomi yang ada dapat dikelola secara profesional dan berkelanjutan.

Wamenhaj menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pengelola asrama haji, dan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan mampu membangun ekosistem ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan memberi dampak jangka panjang.

Sebagai contoh, sektor kuliner di sekitar asrama haji dapat dikembangkan dengan standar higienis, menu yang sesuai kebutuhan jemaah, serta sistem pembayaran non-tunai. Sementara itu, usaha cendera mata dapat ditingkatkan melalui inovasi produk dan kemasan agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

UMKM dan Digitalisasi Jadi Kunci

Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi fokus utama dalam pengembangan ekonomi asrama haji. UMKM dinilai memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi lokal karena mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pemanfaatan teknologi digital juga menjadi kunci pertumbuhan ekonomi di lingkungan asrama haji. Melalui platform digital, UMKM dapat memperluas pemasaran, mempermudah transaksi daring, serta mengoptimalkan distribusi produk. Integrasi digital ini dinilai penting agar pengembangan ekonomi tidak tertinggal oleh perkembangan zaman.

Pemerintah turut mendorong kolaborasi UMKM dengan investor lokal maupun nasional melalui skema kemitraan. Pengembangan usaha seperti katering, penginapan pendukung, hingga layanan logistik di sekitar asrama haji dapat dilakukan secara profesional dan saling menguntungkan.

Dengan dukungan kebijakan yang tepat, asrama haji diharapkan tidak hanya menjadi pusat pelayanan ibadah, tetapi juga model pengembangan ekonomi lokal yang inklusif, berkelanjutan, dan dapat direplikasi di berbagai daerah.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button