Produk Olahan Cabai Jadi Solusi Atasi Fluktuasi Harga di Temanggung

Temanggung – Produk cabai olahan kini menjadi alternatif yang digagas Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, untuk mengatasi tingginya harga cabai yang kerap fluktuatif.
“Ini adalah momentum yang baik untuk mendorong masyarakat beralih mengolah cabai. Sebab, cabai termasuk barang yang mudah busuk, yang menjadi faktor utama fluktuasi harga,” ujar Pontjo Marbagyo, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung, Sabtu (11/1). Dikutip dari antaranews.com
Pontjo mencontohkan produk cabai olahan yang dikembangkan oleh UMKM di Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, dapat menjadi solusi bagi masyarakat. Ia menyebut bahwa dengan memanfaatkan cabai untuk diolah, stabilisasi harga dapat tercapai.
“Jika semakin banyak pihak mengembangkan sistem pengolahan ini, harga cabai bisa lebih stabil dan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Abon Cabai dan Model Kemitraan Petani
Ketua Gapoktan Rahayu Makmur, Hendi Nurseto, dari Desa Bandasari, Kecamatan Bansari, telah memanfaatkan kulit cabai kering untuk diolah menjadi produk seperti abon cabai. Cabai yang diambil bijinya untuk dijadikan benih kemudian digunakan kembali sehingga tidak terbuang percuma.
“Kami bekerja sama dengan kelompok tani untuk menanam cabai. Hasil panen kami tampung sesuai kontrak dengan harga Rp22.000-25.000 per kilogram. Jika harga pasar lebih tinggi, petani boleh menjual 40 persen dari hasil panen mereka ke pasar, sementara 60 persen tetap kami tampung,” jelas Hendi.
Ia menambahkan bahwa sistem kemitraan ini menguntungkan petani, terutama ketika harga pasar sedang anjlok. Misalnya, saat harga cabai di pasar hanya Rp10.000 per kilogram, petani mitra tetap mendapatkan harga kontrak Rp22.000-25.000.
“Respons petani sangat baik meskipun jumlahnya masih terbatas. Program ini sudah berjalan selama tiga tahun,” ungkapnya.
Hendi juga menekankan bahwa benih cabai yang dihasilkan melalui proses sortir ketat untuk menjamin kualitasnya. Satu kilogram benih membutuhkan sekitar 20-25 kilogram cabai segar.
Dengan berbagai inovasi ini, diharapkan olahan cabai dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah fluktuasi harga sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Temanggung.