Program Jagai Anakta’ dan Smart Milenial, Upaya Pemkot Makassar Tangkal Radikalisme dan Terorisme

USAHAMUSLIM.ID, MAKASSAR – Tragedi bom bunuh diri yang terjadi pada akhir Maret lalu di Gereja Katedral yang disusul dengan penangkapan puluhan pelaku terduga teroris di Sulawesi Selatan, menyita perhatian semua pihak dan dengan cepat menjadi sorotan nasional.
Menyikapi hal itu, pemerintah kota Makassar memandang perlu melakukan upaya menyelamatkan anak-anak dari hasutan serta ajaran menyesatkan.
Bertindak sebagai pembicara dalam program acara “Sakinah Indonesiaku” di Radio An Nashihah, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar, Akhmad Namsum merasa prihatin menyaksikan pelaku teror yang saat ini diamankan tim Densus 88 Anti Teror Polda Sulsel, semuanya tergolong belia.
Dikatakannya, pemerintah Kota Makassar saat ini telah membuat Program ‘Ayo Jagai Anakta’ dan Smart Milenial sebagai salah satu cara Pemerintah Kota Makassar untuk mencegah berkembangnya faham terorisme.
“Wali Kota Makassar, Danny Pomanto berharap melalui dua program itu perkembangan radikalisme dan terorisme di lingkungan masyarakat kota Makassar bisa dicegah, khususnya di kalangan pemuda yang sangat rentan terdoktrin paham yang menyimpang.” kata Akhmad Namsum.
Program jagai anakta’ sebenarnya sudah pernah diterapkan pada masa pemerintahan Danny Pomanto sebelumnya. Kali ini kembali dimaksimalkan dengan penambahan program baru yakni smart milenial.
Kedua program ini diklaim dapat menjaga anak dan generasi muda agar tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal yang menyesatkan.
Sementara itu Kepala Kesbangpol Provinsi Sulawesi Selatan, Asriady Sulaiman yang juga hadir sebagai pembicara dalan pertemuan interaktif yang bertema ” “Ramadhan Momentum Membentengi Diri dari Radikalisme dan Terorisme” itu mengatakan, pemerintah provinsi Sulawesi Selatan saat ini mengintensifkan jaringan komunikasi antara semua unsur pemerintahan hingga tingkat paling bawah, yakni RT dan RW.
“Memang sesuatu yang sangat tragis, menyaksikan anak-anak kita dijadikan sasaran untuk melakukan aksi teroris, ini menjadi catatan dan pekerjaan bersama untuk kita bergegas mencegah hal selanjutnya. Maka kami dari pihak pemerintah provinsi Sulawesi Selatan akan meningkatkan jaringan komunikasi dengan semua unsur pemerintah dari atas sampai ke bawah, untuk mencegah masyarakat dan generasi penerus kita terjerumus pada ajaran dan perilaku yang menyesatkan, “kata Asriadi.
Program pemerintah kota dan provinsi ini mendapat dukungan dari pihak kepolisian daerah (Polda) Sulawesi Selatan. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel, Kombes Pol. E. Zulfan S.Ik, M.Si mengakui pihaknya memang sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat.
“Keikutsertaan pemerintah dan masyarakat ini sangat baik dan sangat kami harapkan. Kami sangat terbantu untuk menjaga keamanan negara dan wilayah, terlebih untuk kasus teroris, semua pihak memang harus saling bersinergi. Kita harus bersama memerangi aksi terorisme. Kewenangan kami di kepolisian hanya melakukan penangkapan dan penyidikan, adapun tugas penghentian kasus teroris ini adalah tugas kita semua sebagai warga negara.” pungkasnya. (UM)