Waspadai Bahaya Penggunaan Antibiotik pada Hewan Ternak

USAHAMUSLIM.ID, MAKASSAR – Praktik penggunaan antibiotik dalam hewan ternak bisa memicu terjadinya kebal antibiotik pada manusia yang mengonsumsi produk dari hewan ternak tersebut.
Oleh karena itu harus ada upaya untuk mengurangi pemakaian antibiotik pada hewan ternak.
Ditemui usahamuslim.id, di kediamannya di Sudiang, Makassar, direktur PT. Sadita (Satwa Medika Utama) Drh. Ilsan Arvan Nurgas menjelaskan, penularan bakteri resisten dari hewan ternak bisa melalui produk hasilan yang berasal dari ternak yang dikonsumsi manusia.
“Jika hewan tersebut sering diberikan antibiotik, maka bisa terdapat residu antibiotik pada telur maupun dagingnya. Ketika dimakan manusia, residu antibiotik ikut masuk ke tubuh. Hal ini sama saja kita mengkonsumsi antibiotik, padahal kita tidak sedang sakit, dan itu akan berakibat tubuh kita akan kebal dengan antibiotik” kata Ilsan.
Untuk itu perusahaannya saat ini tengah fokus memproduksi obat untuk ternak berbahan baku probiotik.
Meskipun PT.Sadita masih terbilang industri obat hewan yang baru di tanah air, namun perusahaan yang didirikan pada 2012 ini, telah mengantongi sertifikat CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik) Pabrik pertamanya berlokasi di Gunung Sindur, Bogor.
“Alhamdulillah, November 2018 lalu, Sadita telah mengantongi sertifikat CPOHB (Cara Pembuatan Obat Hewan yang Baik) dari Kementerian Pertanian. Bermodalkan sertifikat ini, kita semakin percaya diri untuk berkompetisi di industri obat hewan tanah air, dengan menawarkan berbagai macam produk untuk spesies unggas, ruminansia, dan akuatik. Seperti antibiotik, vitamin, anti koksi, anti parasit, desinfektan, premiks, dan alternatif pengganti AGP (Antibiotic Growth Promoter).” Ujar Ilsan.
Dirinya meyakinkan produk-produk yang dihasilkannya telah melewati serangkaian pengujian. Sedangkan untuk pendistribusiannya, pihaknya bekerjasama dengan berbagai farm komersial.
Sebelum produk tersebut dilempar ke pasar, Sadita melakukan uji lapang di farm tersebut, untuk membuktikan bahwa produk-produknya berkualitas secara lapangan. Bahkan Sadita melakukan uji coba hingga keluar negeri, seperti India, Pakistan dan Bangladesh.
“Salah satu produk yang saat ini telah kita ujicobakan di sejumlah farm dan peternak adalah Biomix, produk berbahan baku probiotik, yang kami yakini bisa menjadi solusi tepat untuk menghilangkan ketergantungan terhadap antibiotik selama ini, “katanya.
Menurut Ilsan, probiotik sangat baik untuk mengoptimalkan kesehatan saluran pencernaan. Uji coba yang baru-baru ini dilakukan pada sebuah peternakan di kota Palu, Sulawesi Tengah menunjukkan terjadinya peningkatan produksi telur yang luar biasa. Selain meningkatkan produksi telur, Biomix juga meningkatkan sistem imunitas pada hewan ternak sebesar 80 % yang terbangun dari sistem pencernaan unggas yang makin sehat.
“Sebagaimana kita ketahui, ketika saluran pencernaan hewan terrnak itu sehat maka produksinya akan optimal. Makanya Sadita sangat concern terhadap upaya peningkatan kesehatan saluran pencernaan hewan ternak ini” sambungnya.
Banyak produk probiotik yang beredar di pasaran sekarang ini. Semua menunjukkan kehebatannya. Menurut Ilsan, yang membedakan Sadita dengan lainnya adalah pertanggung jawaban secara ilmiah kepada pelanggan. Apa yang ditampilkan di stiker kemasan obat, itu juga yang terkandung di dalamnya, Selain itu semua proses produksi produk-produk Sadita mulai dari penerimaan bahan baku sampai pengiriman ke pelanggan mengikuti aturan CPOHB.
“Yang kami selalu tekankan, bahwa berbisnis itu bukan hanya sekadar untung rugi. Ada hal yang sangat penting dalam urusan bisnis, yakni urusan surga atau neraka. Oleh karena itu dalam berbisnis, yang paling pertama kita tuju ada keberkahan. Keberkahan inilah yang harus kita cari. Dan inilah prinsip yang kami jalankan dalam membangun bisnis di Sadita,” tutur Ilsan.
Meskipun terbilang baru, namun Sadita sudah berani untuk membidik pasar Ekspor. Bila tidak ada aral melintang, target akhir tahun ini Sadita akan melakukan ekspor perdana ke India, Pakistan, dan Bangladesh. Ekspor produk ke luar negeri merupakan sebuah mimpi besar bagi sebuah perusahaan baru yang tentu harus disertai pula dengan aksi besar yang berani.
Ketika ditanya alasan membidik negara-negara di Timur Tengah itu. Ilsan Nurgas menyatakan bahwa pada negara-negara yang dijadikan rencana tujuan ekspor itu, Sadita telah melakukan serangkaian uji coba, dan antusiasme serta respon pemerintah dan masyarakat, khususnya para peternak di sana sangat positif.
“Kita melihat ada peluang pasar ke sana, di negara-negara itu perkembangan peternakannya cukup besar, dan itu peluang kita untuk menawarkan produk kita, dan Sadita tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini, “pungkas Ilsan.
Mimpi Sadita yang terbesar adalah mengembangkan peternakan yang bebas antibiotik, yang sepenuhnya meggunakan produk herbal dan probiotik. Sehingga selain meningkat mutu dari produk peternakan, juga mengurangi residu antibiotik pada manusia akibat mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan dari hewan ternak.(UM)