Berita

Saatnya Pesantren Ikut Serta Bangkitkan Ekonomi dan Go Ekspor

USAHAMUSLIM.ID,JAKARTA – Penyelenggaraan Muslim Life Fest 2022 tidak hanya diikuti exhibitor yang terdiri dari kalangan pengusaha dan pelaku UMKM dari seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri, tetapi juga menghadirkan santri-santri dari berbagai pesantren.

Stand pesantren-pesantren binaan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI), IPB University, dan Nudira Learning Center, nampak hadir dan ikut meramaikan festival tahunan itu. Mereka hadir dan menampilkan berbagai jenis produk hasil pertanian, seperti cabe organik dengan tingkat residu pestisida rendah 0,01 ppm (parts per million).

Al Muzaini, selaku Pimpinan Pesantren Modern Bukit Shafa Cianjur, Jawa Barat yang merupakan salah satu peserta program Juara Ekspor Cabe DEKS BI mengatakan, cabe organik ini diproduksi dengan teknologi hidroponik di area Green House.

“Kemarin sudah trial ekspor ke Jepang dan Alhamdulillah diterima dengan baik karena residu pestisidanya 0,01 ppm. Mungkin ini satu-satunya produk pesantren dari Indonesia yang bisa diterima di pasar Jepang,” ujarnya.

Dia menyebut, permintaan cabe organik dari Jepang cukup besar. Hanya saja, produksi cabe dengan residu pestisida rendah di Indonesia masih perlu didorong untuk meningkatkan kuantitas.

Menurutnya, dengan pemanfaatan teknologi menggunakan Green House dalam penanaman cabe akan membuat kualitas produk cabe lebih baik, residu pestisidanya rendah, dan bisa memproduksi cabe kapan saja tanpa terpengaruh cuaca.

Menurutnya, program Juara Ekspor Cabe juga dapat membangkitkan ekonomi pesantren. Apalagi, selama ini pesantren adalah lembaga Pendidikan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Kalau pesantren bisa bangkit, masyarakat sekitarnya pun mengikuti. Semakin banyak pesantren yang dibangkitkan dari sisi ekonominya, masyarakat sekitarnya bisa lebih sejahtera,” katanya.

Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim, dengan jumlah sekolah berbasis pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren yang terbilang tidak sedikit, memang sudah sepantasnya membangkitkan perekonomiannya melalui pesantren.

Pemerintah pun nampaknya sangat mendukung program pemberdayaan ekonomi umat melalui pondok pesantren (PEP) ini, dengan dibentuknya suatu pola untuk mewujudkan kesamaan persepsi dan pendekatan dalam penanggulangan kemiskinan.

Kita berharap melalui Gelaran Festival Muslim Life and Trade ini, semua program pengembangan, pemulihan ekonomi yang diupayakan oleh berbagai pihak bisa saling bertemu dan memiliki satu persepsi menuju kebangkitan ekonomi umat.(UM

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button