RELIQO Turun Tangan Bantu Korban Banjir Utamakan Wilayah Terisolir
USAHAMUSLIM.ID,MAKASSAR – Banjir mengepung kota Makassar menyusul tingginya curah hujan yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir ini. Sejumlah wilayah langganan banjir kembali tergenang, tiga kecamatan yang paling terdampak, yakni kecamatan Biringkanaya, kecamatan Tamalanrea dan kecamatan Manggala.
Ratusan warga terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman. Hingga hari ini, Kamis (9/12/2021) berdasarkan pantauan usahamuslim.id, para pengungsi masih bertahan di sejumlah titik pengungsian.
Sejumlah organisasi relawan turun tangan membantu mengevakuasi warga dan mendistribusikan logistik untuk memenuhi kebutuhan para korban terdampak banjir. Tidak ketinggalan pula tim Relawan Kemanusiaan Ibnul Qayyim (RELIQO) Makassar juga telah turut serta mendistribusikan sembako untuk memenuhi kebutuhan para korban.
Koordinator RELIQO, H.Abdul Hadi Sugianto dihubungi UM, Kamis (9/12) pagi ini mengatakan, pihaknya mendahulukan titik-titik wilayah yang terisolir dan sulit dijangkau.
“Relawan kita mendistribusikan bantuan utamanya pada wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dan terisolir. Adapun logistik yang kita salurkan berupa bahan kebutuhan pokok, seperti sembako dan hari ini rencananya kita akan menyalurkan obat-obatan sesuai kebutuhan warga korban banjir.”ungkapnya.
Menurut Abdul Hadi yang akrab disapa Pak Tong, bantuan kemanusiaan berupa bahan kebutuhan pangan atau sembako didistribusikan ke dapur-dapur umum yang ada di titik lokasi banjir. Hal itu dilakukan mengingat warga terdampak banjir sulit mengola makanan sendiri, karena tidak memiliki perlengkapan masak.
“Terlebih dahulu kami melakukan pemantauan di lokasi banjir mengenai keberadaan dapur umum dan posko penampungan bantuan, maka ke sanalah kami menyerahkan bantuan, terutama bantuan berupa bahan kebutuhan pokok atau sembako. Sebab tentunya bantuan seperti ini harus dimasak dan diolah terlebih dahulu. Sia-sia memberikan bantuan sembako mentah kepada korban banjir. Mereka mau masak pakai apa, sementara alat perlengkapan masak mereka terendam banjir. Jadi paling efektif bila bantuan sembako itu diserahterimakan kepada posko-posko dan dapur umum yang ada di lokasi.” Jelas Pak Tong.
Tim relawan yang membangun posko dan dapur umum di lokasi banjir pun merasa terbantu dengan adanya distribusi logistik berupa bahan pangan yang siap diolah itu, karena keterbatasan bahan dan minimnya persediaan bahan makanan kerap menjadi kendala yang dihadapi para tim relawan dapur umum di lokasi terdampak banjir.
Jalinan kerjasama antar tim relawan kemanusiaan yang dilakukan oleh RELIQO ini sekaligus mengajarkan kepada kita, bahwa memang kerjasama dan sinergi antar tim relawan di lapangan perlu dibangun dengan baik, jangan sampai masing-masing tim relawan berjalan dan bergerak sendiri-sendiri. Namun yang terbaik adalah semua harus bersinergi tanpa mempedulikan bendera dan organisasi.
Dari manapun dan dari unsur manapun, semua tim relawan harus bahu-membahu bekerja sama saling bersinergi agar bantuan kemanusiaan bisa sampai kepada korban dengan tepat sasaran dan tepat guna. Karena upaya penyelamatan korban adalah prioritas utama dan pertama. Barokallahu fiikum. (UM)