AdvertorialInspirasi Bisnis

Dapur Labbiri, Mempersembahkan Cinta dengan Segenap RASA

USAHA MUSLIM, Makassar – “Memasak dan aktifitas meracik makanan sesungguhnya adalah seni. Sebuah aktifitas yang butuh sentuhan jiwa, menciptakan keindahan yang memadukan kebersihan, kualitas bahan masakan, dan tentunya cita rasa.”

Demikian diungkapkan Dewi Puspitasari saat berbincang dengan usahamuslim.

Menurut pemilik usaha kuliner dengan brand “Dapur Labbiri” ini, seseorang yang ingin meracik masakan istimewa yang bercitarasa, membutuhkan langkah-langkah tepat supaya masakannya sempurna. Mulai dari pemilihan bahan, menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukan dalam proses memasaknya, mencicipinya, dan menyajikannya, sampai menjadi sebuah produk komoditas yang bernilai ekonomi.

“Ada kebahagian tersendiri dalam diri sang peracik makanan ketika menyaksikan orang lain yang melahap masakannya, lalu berkata wow enak sekali. Terlebih ketika hasil olahan kuliner itu laris terjual, sungguh sebuah kebanggan yang menumbuhkan semangat dan perasaan puas. Di situlah seninya memasak. Ketika masakan kita disenangi orang, dan kecanduan atau ketagihan. Saya menyebutnya sebagai Seniman masakan,” imbuhnya.

Apa yang dikatakan oleh wanita penggiat UKM kuliner di Kota Daeng ini memang sangatlah benar. Seorang ibu bisa menangis bahagia dan terharu tatkala anaknya di rantau mengaku kangen dengan masakan racikan ibunya, atau ketika suaminya memilih makan di rumah daripada makan di kantin perusahaan, karena masakan isterinya selalu membuatnya rindu dan ketagihan. Apalagi kalau yang mengakui enaknya masakan itu adalah orang lain.

“Itu sebabnya di Dapur Labbiri ini kita punya tagline ‘Sampaikan Cinta dengan Segenap Rasa’, karena bagi kami memasak bukan sekedar meracik panganan pengisi perut, bukan sekedar untuk mengenyangkan, tetapi juga sekaligus menunjukkan rasa cinta kepada sesama. Sebuah kepedulian yang kita persembahkan melalui sajian bercita rasa, “jelas Dewi Puspitasari setengah berpujangga.

 

Di Dapur Labbiri miliknya, ada sebuah kreasi racikan hasil olahan yang senantiasa membuat konsumennya selalu ketagihan untuk membelinya karena mampu menggugah selera makan, yakni racikan sambel yang diberi nama Sambel Candu Labbiri.

Sambel Candu Labbiri ini merupakan salah satu produk best seller di Dapur Labbiri untuk kategori lauk kemasan ready to eat.

Dari namanya saja sudah terbayang kelezatannya yang membuat candu atau ketagihan. Sambel Candu Labbiri adalah produk yang sampai hari ini selalu dicari para penggemar dan penikmat sambel.

Dikatakannya, sudah hampir 6 tahun produk unggulan Dapur Labbiri ini terus berada di deretan pertama di antara produk Labbiri yang diburu konsumen, tentunya itu bukan tanpa alasan.

Beberapa alasan yang membedakannya dengan produk sejenis yang beredar dipasaran, di antaranya:

-Selalu fresh, karena dibuat dari bahan baku pilihan, yang langsung didatangkan dari pulau seberang yang rasanya memang beda.

-Bumbunya khas ala Dapur Labbiri dan dari rempah serta bahan baku pilihan

-Pedasnya asli dari cabe segar pilihan, nah ini yang sering bikin customer falling in love.

“Kelebihan-kelebihan itu yang menjadikan konsumen kami jatuh hati dengan sambel candu buatan Dapur Labbiri, he he..”ungkapnya.

Untuk Sambel Candu Labbiri ini dijual dengan 4 varian yang bisa diorder secara online, yakni : Ori sambel Bawang, Sambel Baby Cumi, Sambel Teri Medan, Sambel Ikan Asap.

“Iya saat ini produk kuliner di Dapur Labbiri untuk sementara baru bisa dibeli secara online, karena kita belum memiliki outlet. Pemesanan bisa lewat Wa, FB atau IG, juga di beberapa marketplace.”lanjutnya.

Dewi Puspitasari menekuni bisnisnya itu sejak 2008, yang diawali dengan melayani pemesanan Rice box untuk kalangan terbatas.

“Dapur Labbiri melayani pemesanan untuk Nasi Box, juga menyediakan oleh-oleh atau bekal perjalanan, untuk sambel kemasan Labbiri sudah bersertifikat halal dan alhamdulillah sudah mengantongi ijin edar. ada juga olahan Paru Rica Labbiri, Cakalang Rica Labbiri, “ungkap pemilik usaha kuliner yang beralamat di Jalan Tidung 9, setapak 20, No. 222, Kec. Rappocini, kota Makassar itu.

Kearifan lokalnya terlihat dari nama usahanya yang menggunakan istilah Bugis-Makassar, Dapur Labbiri.

“Iya, labbiri berasal dari kata malabbiri, mengandung pengertian berkelas, spesial, anggun, istimewa. Kita berharap olahan kuliner yang kami sajikan adalah kuliner malabbiri, istimewa dan berkelas, meskipun bahan baku yang kami olah adalah bahan baku lokal, seperti ikan dan hasil laut yang memang sangat berlimpah di daerah kita ini. ”

Untuk harga dari masing-masing menu olahan masakan di Dapur Labbiri ini bervariasi, mulai dari harga Rp20.000 sampai Rp 60.000 perpaket, tergantung dari jenis lauk dan kelengkapannya serta packaging atau kemasan yang diinginkan masing-masing konsumen.

Ditanya tentang apa yang memotivasi dirinya memilih kuliner sebagai bidang usaha, dirinya mengatakan bahwa semuanya berangkat dari hobbi, skill dan panggilan jiwa.

“Bagi saya, memasak itu merupakan hal istimewa dan telah menjadi hobi sejak kecil, terutama sea food yang pengolahannya lumayan tricky namun jika diolah dengan benar bisa memberikan sajian yang sangat nyandu dan dari situlah awal terciptanya Sambel Candu Labbiri, yang akhirnya menjadi produk unggulan kami di Dapur Labbiri.”jelasnya.

Selain menjadi hobbi dan panggilan jiwa, melalui tagline “Sampaikan Cinta dengan Sepenuh Rasa”, Dewi Puspitasari berharap setiap orang yang ingin memberi ungkapan cinta dan sayang kepada pasangan,keluarga, atau orang tua, mereka bisa menyampaikannya melalui makanan yang bercitarasa tinggi persembahan dari Dapur Labbiri.(UM)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Back to top button